| Artikel ini adalah bagian dari seri Islam |
|---|
| Rasul |
Nabi Muhammad SAW . |
| Kitab Suci |
Al-Qur'an . |
| Rukun Islam |
| 1. Syahadat · 2. Salat · 3.
Puasa 4. Zakat · 5. Haji |
| Rukun Iman |
| Iman kepada : 1. Allah 2. Malaikat · 3. Al-Qur'an ·4. Nabi 5. Hari Akhir · 6. Qada & Qadar |
| Tokoh Islam |
| Muhammad SAW Nabi & Rasul · Sahabat Ahlul Bait |
| Kota Suci |
| Mekkah · & · Madinah |
| Kota suci lainnya |
| Yerusalem · Najaf · Karbala Kufah · Kazimain Mashhad ·Istanbul · Ghadir Khum |
| Hari Raya |
| Idul Fitri · & · Idul Adha |
| Hari besar lainnya |
| Isra dan Mi'raj
· Maulid
Nabi Asyura |
| Arsitektur |
| Masjid ·Menara ·Mihrab Ka'bah · Arsitektur Islam |
| Jabatan Fungsional |
| Khalifah ·Ulama ·Muadzin Imam·Mullah·Ayatullah · Mufti |
| Hukum Islam |
| Al-Qur'an ·Hadist Sunnah · Fiqih · Fatwa Syariat · Ijtihad |
| Manhaj |
| Salafush Shalih |
| Mazhab |
| 1. Sunni : Hanafi ·Hambali Maliki ·Syafi'i |
| 2. Syi'ah : Dua Belas Imam Ismailiyah·Zaidiyah |
| 3. Lain-lain : Ibadi · Khawarij Murji'ah·Mu'taziliyah |
| Lihat Pula |
| Portal Islam |
| Indeks mengenai Islam |
|
|
[sunting] Perbedaan ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional
Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen provitnya, yaitu sistem bagi hasil[4]. Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim[1], ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan[5]. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha[sunting] Ciri khas ekonomi syariah
Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi[6]. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:- Kesatuan (unity)
- Keseimbangan (equilibrium)
- Kebebasan (free will)
- Tanggungjawab (responsibility)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar