A. Latar
Belakang Jepang Menguasai Indonesia
a. Modernisasi
Jepang
Jepang awalnya merupakan Negara yang menganut sistem isolasi
yaitu sistem dimana negara tersebut menutup diri dari pengaruh bangsa/
negara lain di luar negaranya. Baru pada tahun 1854, ketika Komodor
Matthew Perry (orang Amerika Serikat) datang ke Jepang dengan
tujuan untuk membuka kota pelabuhan Jepang maka Jepang terbuka bagi
negara lain. Terjalin hubungan antara Jepang dan Amerika Serikat melalui
perjanjian SHIMODA sehingga sejak itu
pelabuhan di Jepang terbuka bagi perdagangan internasional. Saat itu
yang memimpin Jepang adalah Shogun Tokugawa.
Perkembangan Jepang semakin tampak pada masa pemerintahan Pangeran
Mutsuhito sebagai kaisar dengan gelar Tenno Meiji.
Kaisar Meiji melakukan berbagai perubahan dalam segala bidang yang
kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. Restorasi Meiji
adalah perubahan Meiji dalam segala bidang kehidupan masyarakat guna
mengejar ketinggalan dari bangsa Barat. Pembaharuan dan kebijakan
tersebut diantaranya:
Bidang Militer :
1. Jepang
menerapkan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat.
2. Membentuk
tentara nasional.
Untuk mendukung kebijakan tersebut maka:
ü Jepang
membeli peralatan dan perlengkapan militer dari negara-negara Barat
ü Jepang
meniru sistem militer dari berbagai negara Barat seperti Angkatan Darat
(dari Perancis dan Jerman), dan Angkatan Laut (dari Inggris)
Sehingga Jepang telah mampu memiliki tentara nasional yang
modern
Bidang Pendidikan :
1. Membentuk
Departemen Pengajaran
2. Memberlakukan
wajib belajar bagi anak-anak usia 6-14 tahun. Di sekolah anak-anak
ditanamkan rasa cinta tanah air dan kaisar
Bidang Perdagangan :
1. Jepang
memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga kegiatan perdagangan
dapat berkembang
2. Didirikan
bank-bank
Bidang Industri :
1. Jepang
mendirikan banyak pabrik yang mendukung perekonomiannya.
2. Jepang
menghasilkan mesin-mesin persenjataan sendiri.
Kebijakan lain :
Dibentuk sistem pajak baru, dimana tanah milik daimyo
(gubernur militer masa shogun) dibagikan pada petani sedangkan
para daimyo menjadi pegawai pemerintah.
Dengan modernisasi tersebut maka Jepang menjadi negara maju,
negara modern, negara besar yang sejajar dengan negara-negara Barat.
b. Akibat
Modernisasi Jepang
Modernisasi Jepang tahun 1868 menyebabkan negara Jepang :
· Industri
Jepang semakin berkembang dengan pesat
· Jumlah
penduduk semakin bertambah sementara luas lahan semakin sempit (tidak
sebanding dengan jumlah penduduk)
· Sebagai
negara yang merasa telah kuat maka Jepang ingin mengikuti negara Barat
yaitu berlomba untuk mendapatkan daerah jajahan. Daerah jajahan tersebut
dapat digunakan sebagai daerah pemasok hasil industri dan daerah
penghasil bahan baku industri.
Keinginan Jepang untuk mendapatkan daerah jajahan menyebabkan
Jepang melakukan berbagai ekspansi seperti:
1) Jepang
ingin menaklukkan daerah Cina maka pada 1894-1895
Jepang menyerang Cina dan terjadi perang yang dimenangkan Jepang dengan
berhasil menguasai Semenanjung Liao Tsung dan Pulau Formosa (Taiwan)
termasuk daerah Korea.
2) Jepang
ingin menduduki Manchuria dan dengan terpaksa Jepang
harus menghadapi Rusia yang saat itu berkuasa di
Manchuria. Oleh karena itu terjadi perang Jepang-Rusia (1904-1905),
tetapi Jepang tetap saja menang dan berhasil mendapatkan Port Arthur dan
Pulau Sachalin. Kemenangan Jepang terhadap Rusia ini menyebabkan Jepang
semakin kuat kedudukannya setara dengan negara-negara Barat.
3) Dalam
Perang Dunia I (1914-1918) ketika Jepang harus melawan Jerman,
dia berhasil menguasai daerah jajahan Jerman di Asia.
4) 1927, PM.
Baron Tanaka (Jepang) merencanakan ekspansi ke Asia dan menguasai Asia
Timur sebab dengan otomatis daerah Asia Selatan dapat dikuasai pula.
5) 1931
Jepang menyerang Manchuria dan dapat menguasai ± 6
bulan mendapat perlawanan Cina.
6) 1932
didirikan kerajaan Manchuria dengan Henry Pu-Yi sebagai raja (bekas raja
Cina dari dinasti Manshu)
7) Pertikaian
Jepang-Cina terus berkobar hingga tahun 1937 terjadi
insiden di atas jembatan Marco Polo (Jepang
dengan persenjataan moderennya mengadakan pendaratan besar-besaran di
Cina Utara dan Tengah menyebabakan Perang Jepang-Cina.
Dari
perang Jepang-Cina maka di mulainya menguasai wilayah Laut Selatan dan
Asia Timur. Sementara itu negara-negara Pasifik semakin memperkuat
kedudukannya.
c. Pengaruh
Modernisasi Jepang di Asia Pasifik
1. Bidang
Politik
· Muncul
gerakan nasionalisme di berbagai negara akibat kemenagan Jepang atas
Rusia untuk menentang imperialisme Barat.
· Semakin
meningkatnya aktivitas pergerakan nasional Asia setelah berkembangnya
modernisasi Jepang.
· Jepang
semakin berusaha menguasai dunia dengan semboyan “Hakko Ichiu”
menurut agama Shinto menguasai negara lain merupakan sebuah
tugas suci untuk memimpin bangsa lain. Selain itu Jepang adalah saudara
tua bangsa Asia dan berkewajiban untuk menuntun saudara mudanya (bangsa
Asia lainnya).
· Melaksanakan
proses Japanisasi untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
· Jepang
menggantikan kedudukan Imperialisme Barat di Asia.
2. Bidang
Militer
§ Tentara
Jepang dengan pasukan “Kate”-nya (karena orang Jepang pendek) disertai
dengan semangat Bushidonya yang tinggi serta dilengkapi dengan senjata
modern maka jepang selalu berhasil dalam ekspansinya. Hal ini dianggap
sebagai bahaya “Kuning” bagi bangsa Barat (orang Jepang berkulit
kuning).
§ Membentuk
persekutuan Jepang-Inggris “Anglo Japanese Alliance” untuk persiapan
Jepang menghadapi Rusia.
§ Perang
Pasifik yang diprakarsai Jepang menyebabkan negara-negara Barat
mempunyai daerah jajahan di Asia dan membentuk komando gabungan (ABCD
Command) meskipun tetap tidak mampu menghalangi ekspansi Jepang di
Asia Tenggara.
3. Bidang
Ekonomi
o Melaksanakan
politik Dumping untuk merebut pasaran hasil industri,
dengan sasaran penduduk Asia Tenggara yang jumlahnya banyak tetapi
memiliki daya beli yang rendah. Produk-produk buatan Jepang segera
membanjiri Asia.
o Barang
buatan Jepang memperoleh tempat pemasaran yang luas meskipun telah
dibatasi oleh negara barat. Daerah-daerah di Asia dijadikan sebagai
tempat pemasaran sekaligus penghasil bahan mentah bagi industrinya.
o Perang
Pasifik (1914-1945) menyebabkan Jepang ingin menguasai Asia Tenggara
yang kaya bahan makanan, bahan industri sebagai wilayah supplay
untuk menyukseskan Perang asia Timur Raya.
o Dengan
program “Hakko Ichiu”, Jepang ingin mempropaganda
terbentuknya persemakmuran bersama “Asia Timur Raya” seperti “Common
Wealth of Nation” dari Inggris.
o Negara
yang kaya dengan hasil bahan industri bekerjasama dengan Jepang untuk
meningkatkan kemakmuran bersama.
B. MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA
Masuknya Jepang ke Indonesia diawali dengan :
ü Ketika
Perang Dunia ke II, Jepang ikut terjun dalam perang tersebut. Maka
muncul dugaan berdasarkan analisis politik akan terjadi peperangan di
Lautan Pasifik. Hal ini terbukti dengan meletusnya perang di Lautan
Pasifik pada 8 Desember 1941 yang melibatkan Jepang di dalamnya. Perang
ini disebut dengan “Perang Asia Timur Raya” atau “Perang Pasifik”.
ü Akibat
dari perang tersebut Belanda yang tergabung dalam front ABCD
(Amerika Serikat, Brittania/ Inggris, Cina, Dutch/ Belanda) melakukan
perang terhadap Jepang.
ü Jepang
berhasil menguasai daerah Asia Tenggara yang lain seperti Muangthai,
Filipina, Malaysia dan Birma. Karena Jepang terlalu kuat maka Hindia
Belanda-pun akhirnya jatuh ke tangan Jepang setelah Belanda yang dibantu
Sekutu melakukan berbagai perlawanan tetapi tetap tidak mampu
mengalahkan Jepang.
ü Selain
itu di Jawa muncul ramalan “Joyoboyo” yang menyatakan
bahwa pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit
kuning, meskipun hanya seumur jagung, tetapi
setelah itu maka Indonesia akhirnya akan MERDEKA.
Ramalan ini dipercaya oleh rakyat, oleh karena itu, Jepang
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan yang ada tersebut.
Sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia 1942 tersebut dianggap sebagai
suatu hal yang biasa dan sudah semestinya terjadi.
Jepang Menguasai Indonesia diawali dari:
Ø Menduduki
Tarakan (10 Januari 1942) kemudian Minahasa, Sulawesi, Balik Papan, dan
Ambon.
Ø Pada
februari 1942 menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang, dan
Bali. Bagi Jepang Palembang merupakan tempat yang strategis hal ini
dikarenakan letak Palembang diantara Batavia sebagai pusat kekuasaan
Belanda dan Singgapura yang merupakan pusat kedudukan Inggris.
Ø Di daerah
Jawa Jepang pertama mendarat di Banten kemudian ke Indramayu, Kragan
(Rembang dan Tuban).
Ø Pada 5
Maret 1942 Jepang menyerang Batavia
Ø 8 Maret
1942 Jepang menyerang Bandung dan berhasil mendudukinya setelah Belanda
menyerah kepada Panglima Jepang, Imamura.
Ø Sehingga
sejak 9 Maret 1942 Indonesia menjadi daerah kekuasaan Jepang.
C. PENJAJAHAN JEPANG DI
INDONESIA
Tentara Jepang yang dikenal dengan Bala Tentara Nippon adalah
sebutan resmi pemerintah militer pada masa pemerintahan Jepang. Sejak
tanggal 7 Maret 1942, tentara Jepang memegang kekuasaan militer dan
segala kekuasaannya yang dipegang Gubernur Jendral masa Belanda.
Kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh 2 angkatan perang, yaitu:
1. Angkatan
Darat (Rikugun)
2. Angkatan
Laut (Kaigun)
Dengan kekuasaan masing-masing, yaitu:
- Jawa dan Madura dengan pusatnya di Batavia di bawah kekuasaan Rikugun
- Sumatera dan Semenanjung Melayu dengan pusatnya di Singapura berada di bawah kekuasaan Rikugun
- Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan Kaigun.
Untuk menarik perhatian rakyat Indonesia maka Jepang membentuk
organisasi-organisasi militer sebagai pengganti oraganisasi pergerakan
yang ada di Indonesia. Organisasi tersebut diantaranya:
- GERAKAN TIGA A
Mempunyai semboyan : Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia,
dan Nippon Pemimpin Asia. Dipimpin oleh Syamsuddin SH. Tahun 1943,
dibubarkan karena tidak mendapat simpati dari rakyat dan diganti Putera.
- PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Putera dibentuk tahun 1943 dipimpin oleh empat serangkai yaitu
Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur.
Tujuan dibentuk Putera yaitu untuk membantu Jepang dalam setiap perang
yang dilakukannya. Tetapi Oraganisasi Putera merupakan bumerang bagi
Jepang sebab anggota Putera memiliki nasionalisme yang tinggi.
- PETA(Pembela Tanah Air)
Peta merupakan organisasi bentukan jepang yang terdiri dari
pemuda Indonesia. Organisasi ini disebut pula Giyugun. Mereka
mendapat latihan militer dari Jepang. Tujuannya untuk memenuhi
kepentingan peperangan Jepang di Lautan Pasifik. Ternyata perkembangan
Peta sangat membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan melalui
perjuangan fisik.
Jenderal Sudirman dan A.H Nasution bpernah sebagai pemimpin
PETA.
1944, dibubarkan karena terlalu bersifat nasional dan dianggap
membahagiakan.
Selain itu terdapat pula organisasi bentukan Jepang yang lain,
seperti: Jawa Hokokai, Cuo Sangi In, Keibondan
(Barisan Pembantu Polisi), Seinendan(Barisan Pemuda), dsb.
Keberadaan Jepang di Indonesia menimbulkan perlawanan
dari rakyat di berbagai daerah di Indonesia, seperti :
ü Daerah Aceh
Tahun 1942 terjadi perlawanan di Cot Plieng, Lhok Seumawe
dipimpin Tengku Abdul Jalil, tetapi dapat dipadamkan.
Tahun 1944 muncul perlawanan di Meureu dipimpin Teuku Hamid dan
dapat pula dipadamkan oleh Jepang.
ü Daerah Indramayu
(Karang Ampel, Sindang)
1943 muncul perlawanan dipimpin oleh Haji Madriyan, dkk tetapi
berhasil dipadamkan oleh Jepang.
ü Daerah Sukamanah,
Tasikmalaya
1943 terjadi perlawanan dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Ia
berhasil membunuh kaki tangan Jepang dan balasannya Jepang melakukan
pembunuhan massal terhadap rakyat.
ü Blitar
14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA yang dipimpin oleh
Supriyadi (putra bupati Blitar) yang dibantu dr. Ismail, Mudari,
Suwondo. Pemberontakan ini mampu membinasakan orang-orang Jepang di
Blitar, Jepang sangat terkejut lagi pula saat itu Jepang sering
mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya atau Perang
Pasifik. Akhirnya Jepang mengepung kedudukan Supriyadi. Melakukan
tipu muslihat bahwa jika para pemberontak menyerah maka mereka akan
dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya. Hal ini
berhasil sebab banyak anggota PETA yang menyerah. Mereka akhirnya di
hukum mati maupun meninggal karena disiksa Jepang.
ü Daerah Kalimantan
Barat
Jepang pernah mengadakan pembunuhan secara besar-besaran
terhadap masyarakat ± 20.000 orang yang menjadi korban
keganasan Jepang tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dapat
menyelamatkan diri dari lari ke Pulau Jawa.
Akhirnya tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu.
D. DAMPAK
PENDUDUKAN JEPANG
1. Bidang
Politik
· Organisasi
politik di Indonesia tidak berkembang bahkan dihapuskan oleh Jepang
· Didirikan/
dibentuknya berbagai organisasi Jepang
· Kehidupan
politik rakyat diatur oleh pemerintah Jepang
· Meskipun
ada organisasi politik yang masih terus berjuang menentang Jepang.
2. Bidang
Ekonomi
o Sama
dengan negara imperialis yang lain Jepang datang dengan masalah ekonomi
yaitu untuk mencari daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku
untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari pemasaran untuk
hasil-hasil industrinya.
o Aktivitas
ekonomi zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh Jepang.
3. Bidang
Pendidikan
§ Pendidikan
berkembang pesat di banding masa Hindia Belanda
§ Bangsa
Indonesia diberi kesempatan untuk sekolah di sekolah yang dibangun
pemerintah
§ Bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada sekolah-sekolah
§ Berbagai
nama diIndonesiakan
Tetapi semua yang dilakukan oleh Jepang tersebut hanya untuk
menarik simpati rakyat agar mau membantu Jepang mengahadapi
lawan-lawannya dalam Perang Pasifik.
4. Bidang
Sosial
ü Jepang
memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun Tetangga/RT) yang
tergabungdalam Ku (desa)
ü Kehidupan
sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab rakyat harus memenuhi
kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuhnya.
ü Rakyat
juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha.
Dari kerja paksa tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat
kelaparan dan terkena penyakit.
ü Banyak
wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur “Jugun Ianfu” pada masa
itu.
5. Bidang
Birokrasi
v Kekuasaan
Jepang di Indonesia di pegang oleh kalangan militer yaitu Angkatan
Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun)
v Sistem
pemerintahan diatur berdasar aturan militer
v Orang-orang
Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih
penting dari sebelumnya yang hanya dipegang oleh orang Belanda, dengan
masih dalam pengawasan Jepang.
6. Bidang
Kebudayaan
Ø Jepang
mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit sebagai keturunan
Dewa Matahari.
Ø Pengaruh
Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film, dan drama sebagai
alat propaganda mereka.
Ø Bangsa
Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang
menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
Ø Anak-anak
sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik untuk
kesehatan mereka.
Ø Setiap
hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib untuk menghormati
bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu kebangsaan nasional.
Semua itu merupakan warisan kebiasaan Jepang bagi bangsa
Indonesia.
7. Bidang
Militer
Para pemuda Indonesia diberi pendidikan
militer melalui organisasi PETA.
Mereka akhirnya menjadi inti kekuatan dan
pergerakan perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan.
E. PERSIAPAN
KEMERDEKAAN INDONESIA
Keadaan Jepang menjelang akhir kekuasaannya, yaitu:
ü Jepang
semakin terdesak dalam Perang Pasifik sebab Pulau Saipan jatuh ke tangan
Amerika Serikat Juli 1944, hal ini adalah sebuah ancaman.
ü Dalam
berbagai peperangan Jepang selalu mengalami kekalahan.
ü Tanggal 9
September 1944, Perdana Menteri Kaiso, memberikan janji kemerdekaan
kepada Indonesia untuk menarik simpati rakyat selain itu setiap kantor
diperkenalkan mengibarkan bendera merah putih meskipun harus
berdampingan dengan bendera Jepang.
ü 1 Maret
1945, Jendral Kumakichi Harada membentuk badan khusus yang bertugas
menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Dokuritsu
Junbi Chosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuan dari
BPUPKI adalah untuk mempersiapkan hal penting mengenai tata pemerintahan
Indonesia merdeka. Dengan anggota sebanyak 60 orang dari tokoh-tokoh
Indonesia dan 7 orang bangsa Jepang. Ketuanya, KRT Radjiman
Widyadiningrat, dan wakilnya, R. Surono dan satu orang dari Jepang.
ü BPUPKI
diresmikan pada 29 Mei 1945 ditandai dengan pembukaan SIDANG I yang
berlangsung dari 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Dimana dalam sidang ini
membicarakan mengenai falsafah dasar negara Indonesia Merdeka yang
kemudian dikenal dengan PANCASILA. Tokoh-tokoh yang mengusulkan tentang
dasar negara tersebut adalah Muh. Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
· Sidang
tanggal 29 Mei 1945
Muh Yamin, mengusulkan rumusan “Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat”.
· Sidang
tanggal 31 Mei 1945
Dr. Supomo, mengusulkan rumusan “Persatuan, Kekeluargaan,
Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan Sosial”
· Sidang
tanggal 1 Juni 1945
Ir. Sukarno, mengajukan rumusan“Kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme/ Peri Kemanusiaan, Mufakat/ Demokrasi, Kesejahteraan
sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa. Apa yang dikemukakan Sukarno tersebut
dikenal dengan istilah Pancasila. Tanggal 1 Juni di kenal sebagai hari
lahirnya Pancasila.
ü Sidang
BPUPKI yang kedua akan diselenggarakan bulan Juli 1945 sebelum masa reses
pada tanggal 22 Juni 1945 dibentuk Panitia Sembilan/Panitian Kecil
menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan negara Indonesia
merdeka yang dikenal dengan “PIAGAM DJAKARTA” yang
kemudian menjadi Mukadimah Undang-undang Dasar 1945.
ü ISI
PIAGAM DJAKARTA,
adalah sebagai berikut:
1.
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi para pemeluknya.
2.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.
5.
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ü Pada 7
Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai
dibentuk untuk mengganti BPUPKI. PPKI beranggotakan 21 orang dengan
Ketua, Ir. Soekarno dan Wakilnya, Moh. Hatta. PPKI kemudian ditambah
keanggotanya menjadi 27 orang tanpa seijin Jepang.
ü Pada
tanggal 9 Agustus 1945, 3 orang tokoh Indonesia yaitu Soekarno, Hatta,
Radjiman Widyodiningrat berangkat ke Saigon/ Dalat di Vietnam Selatan
untuk memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal
Terauchi guna menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Dimana
disepakati bahwa wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas jajahan
Belanda.
F. LANDASAN
DASAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1) LANDASAN
DASAR NASIONAL
§ Tercermin
dalam pembukaan UUD 1945 dan merupakan Deklarasi Kemerdekaan Indonesia
§ Pembukaan
ini terdiri dari 4 alinea yang merupakan filsafat sosial dan puncak
pengalaman sejarah umat manusia pada umumnya dan rakyat Indonesia pada
khususnya.
§ Pokok isi
Pembukaan UUD 1945
2) LANDASAN
DASAR INTERNASIONAL
o Undang-undang
Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-undang Dasar Negera RI tanggal 18
Agustus 1945 dalam Sidang PPKI.
o Pembukaan
Undang-undang Dasar 1945 disebut sebagai Deklarasi Kemerdekaan
Indonesia yang disusun pada 22 Juni 1945.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar