Kerusakan
tanah dapat dikurangi dan dicegah melalui suatu upaya yang disebut
konversi tanah. Konversi tanah adalah pemeliharaan dan perlindungan
terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan
tanah dengan cara pelestarian.
Metode konservasi tanah dilakukan dengan 3 cara, yaitu konservasi secara agronomis, mekanis, dan kimiawi.
a. Konservasi
secara agronomis adalah konservasi dengan memanfaatkan vegetasi
(tanaman) dan sisa tanaman untuk mengurangi laju perusakan lapisan
tanah paling atas.
b. Konservasi
secara mekanis adalah konservasi tanah yang prinsipnya berupaya
mengurangi banyaknya tanah yang hilang akibat erosi. Contohnya adalah
pembuatan guludan dan terasering.
c. Konservasi
secara kimiawi adalah konservasi tanah dengan memanfaatkan bahan-bahan
kimia. Konservasi kimiawi bertujuan untuk memperbaiki kemantapan
struktur tanah.
Upaya Penanggulangan Erosi Tanah
Pada
tanah-tanah berlereng, erosi menjadi persoalan yang serius. Dimana
kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsur lereng yang berpengaruh
terhadap aliran permukaan dan erosi. Jika kecepatan aliran meningkat
dua kali, maka jumlah butir-butir tanah yang tersangkut menjadi 32 kali
lipat, bila panjang lereng menjadi dua kali lipat, maka umumnya erosi
yang terjadi akan meningkat 1.5 kali. Pengkajian di Indonesia
menunjukkan untuk tanah gundul tingkat erosi mencapai 120-400
ton/ha/th, hal ini tentu saja di bidang jalan akan memberikan dampak
turunan seperi kerusakan prasarana dan sarana jalan. Adapun tujuan
pengkajian teknologi penanganan erosi di ruang milik jalan ini adalah
untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan kombinasi metode
vegetatif terhadap tingkat erosi pada kemiringan diatas atau dibawah 60
derajat dan Kajian pengembangan teknologi penanganan erosi lereng
dengan metode vegetatif (rumput vetiver dan rumput bahia). Untuk
mencapai tujuan itu dilakukan pengkajian dan pembuatan prototype skala
laboratorium penanganan erosi dengan metode vegetasi (tanaman ), dan
pengkajian pengembangan teknologi penanganan erosi lereng dengan
tanaman rumput vetiver yang dikombinasikan dengan rumput bahia dan
rumput gajah dalam skala lapangan. Hasil pengkajian menunjukkan tingkat
erosi akan semakin berkurang dengan meningkatnya tingkat kerimbunan
tanaman, dan kerimbunan tanaman penutup> 70% tanah yang tererosi
mendekati nol. Teknik Penanaman rumput vetiver agar berfungsi secara
optimal di dalam mengurangi tingkat erosi dilereng dilakukan secara
berbaris dan diantara baris vetiver ditanamami tanaman penutup rumput
bahia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar